PROSPEK KAYU JABON MERAH
Harga kayu Jabon merah relatif lebih murah dibandingkan dengan kayu lain seperti kayu jati atau kayu mahoni, yaitu sekitar Rp.1.200.000,- per m³, namun karena dalam tempo mulai enam sampai sepuluh tahun tanam sudah dapat ditebang, maka perputaran investasi pada tanaman ini relatif lebih cepat apabila dibandingkan dengan investasi pada tanaman kayu jati dan sejenisnya. kekhawatiran mengenai sulitnya pemasaran kayu jabon merah samama ini sangat tidak beralasan. Dengan pengolahan kayu jabon merah ini dapat menjadi berbagai jenis kayu olahan seperti plywood dan block board palet dan dikemas menjadi barang ekspor semacam kusen, daun pintu, dan jendela serta berbagai barang furnitur lainnya, produk kayu jabon merah samama terangkat harganya. Jika situasi ekspor relatif stabil, harga kayu otomatis akan mengikuti kenaikan harga dolar.
Selama ini, pangsa pasar ke Asia seperti Cina, Korea, Hongkong, Jepang, Taiwan, Singapura , dan lainnya. Rencananya, pangsa pasar akan diperluas hingga menjangkau pasaran Eropa, Amerika, dan Timur Tengah. Prospek usaha penanaman kayu jabon merah samama juga sangat relevan jika dikaitkan dengan proyeksi ke depan pemerintah dalam penggunaan kayu untuk bahan bangunan. Selain diarahkan untuk pemenuhan ekspor, kayu jabon merah samama yang sudah disentuh dengan teknologi juga akan diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan kayu bangunan dalam negeri menggantikan peran-peran kayu hutan lindung atau kayu hutan dari Kalimantan, Sumatra, dan lainnya yang pada saat ini sudah mulai krisis dan sulit didapat. Kemudian dari kementrian kehutanan pun melarang kayu log keluar antar pulau, untuk itu kayu jabon merah samama ini akan merupakan tanaman hutan rakyat primadona indonesia.
Sumber : Kompasiana
Langganan:
Postingan (Atom)